Mendengarkan musik sejak anak masih dalam kandungan Ibu
besar manfaatnya. Hal ini sudah terbukti dan telah dilakukan research oleh para
ahli. Perkembangan mental Anak pun cepat. Perkembangan Anak akan ditunjukan
dengan minat bacanya yang besar, ini dapat dilihat saat si Anak memasuki jenjang usia sekolah.
Menurut para Ahli mengatakan :
1. Proses Belajar Anak sudah ada sejak dalam Kandungan.
- Rahim Ibu merupakan kelas belajar awal bagi Bayi.
2. Janin dapat
mendengar secara jelas pada usia 6 bulan dalam kandungan.
- Janin dapat mendengar irama suara Ibunya saat Ibunya
berbicara dengan menggerak-gerakkan tubuhnya.
3. Janin juga mampu
mendengarkan musik pada usia janin 4 – 5 bulan.
- Artinya disaat usia itu janin dapat bereaksi terhadap
bunyi alunan nada musik. Jika alunan nada itu lembut maka sijanin akan merasa
tenang.
4. Didalam kandungan janin sudah memiliki perasaan,
kesadaran dan daya ingat.
5. Janin jika diberi secara berkala dengan rangsangan musik
klasik dapat memacu kecerdesan bayi setelah lahir.
Atas dasar hasil penelitian para pakar tersebut, maka musik
terutama musik klasik telah digunakan sebagai sarana untuk menumbuhkan
rangsangan pada Anak agar kelak menjadi Anak yang cerdas dan berkualitas.
Hubungan Musik dan Fungsi Otak :
Otak manusia terdiri dari belahan otak kanan dan otak kiri.
Otak ini terbentuk pada awal kehamilan dan terus berkembang dengan pesat sampai
Bayi lahir.
Belahan Otak Kiri : Merupakan tempat untuk melakukan fungsi
akademik yang terdiri dari berbicara-kemampuan tata bahasa, baca – tulis –
berhitung, daya ingat, logika, angka, analisis, dll.
Belahan Otak Kanan : Berkaitan dengan perkembangan artistik
dan kreatif, perasaan, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, lamunan, warna,
sosialisasi dan perkembangan kepribadian.
Dari uraian mengenai Otak Kiri dan Kanan tersebut dapat
diketahui fungsi dari otak tersebut. Disekolah Akademik akan dilatih
meningkatkan perkembangan Otak di bagian
Otak Kiri. Sedangkan Otak Kanan jika tidak diarahkan akan mengikuti apa yang si
Anak tangkap di lingkungannya. Jika lingkungan yang baik akan menjadi baik,
jika lingkungan yang tidak baik pastinya tidak baik pula yang didapat.
Sebenarnya untuk otak kanan sudah dapat Ibu berikan sejak masih
di dalam kandungan, agar keseimbangan itu sudah ada sejak dini. Tetapi tidak
usah kuatir, Anak masih dapat diarah Otak Kanan-nya sampai dengan umur 3 – 6
tahun. Agar Anak kita kelak tumbuh dan berkembang menjadi individu yang
seutuhnya, haruslah ada keseimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan. Sebab
dalam kehidupan sehari-hari ada individu yang fungsi otak kiri lebih menonjol
daripada otak kanan, begitu sebaliknya.
Contoh Fungsi Otak Kiri :
- Ahli Matematika tidak suka Musik, Ahli bedah tidak suka melihat
istrinya membaca novel, dll
Contoh Fungsi Otak Kanan :
-Membuat Novel, Lagu, Suka Menyendiri, dll. Dan bila
dihadapkan dengan hal-hal mengenai hitungan akan merasa pusing.
Jadi sebenarnya belahan otak kiri dan kanan bila bekerja
sama akan saling memperkuat. Oleh karenanya disarankan kepada orangtua untuk
merangsang perkembangan otak anak tidak hanya otak kiri saja tetapi bersamaan
dengan otak kanan. Dengan kata lain orangtua perlu merangsang sejak dini
kecerdasan mental (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) Anak Anda. (Sumber: Baby
Orchestra)
Inilah Manfaat Musik Klasik untuk Anak Anda :
1. Meningkatkan kemampuan motorik
Penulis buku Learning
Before Birth: Every Child Deserves Giftedness, Dr Brent Logan, menyatakan, bayi
(bahkan janin) yang mendengarkan musik, perkembangan detak jantung dan fisiknya
menjadi lebih baik. Irama musik terbukti mampu menstimulus bayi untuk senang
bergerak. Respons ini tentunya membantu perkembangan fisik bayi, dalam hal
kekuatan, koordinasi dan kontrol motoriknya.
2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Masih menurut Logan,
musik bisa membantu perkembangan otak bayi dalam menerima informasi. Kemampuan
ini kelak memengaruhi keterampilannya dalam berkomunikasi. Pakar Neuroscience,
Dr Dee Joy Coulter, yang juga penulis buku Early Childhood Connection: The
Journal of Music and Moment-Based Learning, mendukung pernyataan ini. Menurut
Coulter, permainan yang melibatkan musik akan cepat meningkatkan keterampilan
berbahasa anak sekaligus cepat menambah kosakatanya. Kelak ia akan tumbuh
menjadi anak yang mampu mengorganisasikan ide serta cepat memecahkan masalah.
3. Memiliki pencernaan lebih baik
Bayi yang terekspos
musik akan memiliki pencernaan lebih baik karena rasa rileks yang diterimanya.
Dampaknya, efisiensi metabolismenya meningkat dan akhirnya pertambahan berat
badannya lebih baik.
4. Meningkatkan kemampuan matematika
Menurut hasil
penelitian psikolog Fran Rauscher dan Gordon Shaw dari University of
California-Irvine, Amerika Serikat, ada kaitan erat antara kemahiran bermusik
dengan penguasaan level matematika yang tinggi. Juga keterampilan di bidang
sains, ketika kelak anak sudah bersekolah. Musik juga mampu meningkatkan
inteligensi spasialnya (kecerdasan ruang) sebanyak 46 persen dibanding
anak-anak yang tidak terekspos musik.
(Sumber: langitberita.com)